Kamis, 25 September 2014

Tips bercinta meskipun sedang Hamil



Yogyakarta, Bolehkan ibu hamil tetap berhubungan intim? Pertanyaan ini mungkin sering terlontar atau terlintas di benak para ibu yang tengah mengandung. Mereka seringkali khawatir bilamana hal ini nekat dilakukan, janinlah yang jadi korban.

"Pada saat wanita hamil, melakukan hubungan itu boleh-boleh saja, asal dua-duanya memiliki mood yang baik atau menghendaki," tegas dr H Risanto Siswosudarmo, SpOG(K) dalam acara bedah buku 'Tetap Bugar dan Energik Selama Hamil' di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan ditulis Jumat (26/9/2014).

Bahkan dokter spesialis obstetri dan ginekologi senior dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta tersebut mengatakan frekuensinya pun diserahkan kepada masing-masing pasangan. "Mau berapa kali saja boleh," imbuhnya.

Hanya saja, bila si ibu mempunyai keluhan kontraksi atau sempat muncul gejala perdarahan, maka dr Risanto menyarankan agar pasutri puasa berhubungan dulu untuk sementara waktu. Mengapa begitu?

"Pertama, tentu karena secara mekanis hubungan seks membutuhkan gerakan-gerakan tertentu, yang dikhawatirkan dapat memperparah gejala tadi. Kedua, di dalam sperma itu ada senyawa namanya prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi otot bila dipaksakan berhubungan ketika rahim mengencang atau perdarahan. Apalagi kalau pas ketuban pecah, tentu bisa infeksi atau muncul efek samping yang lebih banyak lagi," terang dr Risanto.

Lantas posisi seperti apa yang dianjurkan dr Risanto untuk ibu hamil ketika berhubungan? "Yang dianjurkan itu wanita di atas (woman on top) atau si wanita dalam posisi nungging dan suami dari arah belakang," tambahnya.

Senada dengan dr Risanto, seksolog Dr Andri Wanananda MS mengungkapkan bahwa saat hamil muda atau usia kandungan di bawah satu bulan, posisi hubungan intim yang aman adalah yang tidak membebani kandungan dalam perut, misal 'doggy-position' (pria di belakang) atau side by side-position' (saling menyamping).

"Akan tetapi, bila Anda pernah keguguran sebaiknya hubungan intim ditunda sampai usia kehamilan telah 16 minggu (4 bulan)," saran pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara tersebut kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

(lil/vta)

Sumber


EmoticonEmoticon