Gerakan ini dimulai pada tahun 2011, dan kebanyakan berlangsung di media sosial, tempat wanita menggunakan tagar #nobraday sebagai kampanye.
[BACA JUGA: KEPO, Pertanyaan Seks Paling Sering Ditanyakan di Internet]
Tujuan hari ini dirayakan adalah untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong wanita untuk menjaga kesehatan terutama melakukan pemeriksaan sendiri, pemindaian, dan untuk memastikan mereka tahu tanda-tanda dari kanker payudara.
Pria atau wanita yang tidak ingin melepas bra mereka di hari itu disarankan untuk mengenakan sesuatu yang berwarna ungu, mengutip The Sun, Jumat (13/10/2017).
Para wanita juga didorong untuk melakukan pemeriksaan mamografi, untuk mengecek kesehatan payudara mereka. Pemeriksaan ini disarankan untuk dilakukan setiap dua tahun sekali.
No Bra Day dan Bulan Kesadaran Payudara juga dirayakan dan diperingati untuk menggalang dana yang akan membiayai riset tentang kanker payudara.
Awal mulanya
Melihat ke belakang, hari ini tidak selalu dirayakan dengan melepas bra. Awalnya, gerakan ini dimulai di Toronto, Kanada, oleh seorang dokter bedah plastik bernama Dr. Mitchell Brown. Awalnya, dia menggiatkan hari ini sebagai BRA (Breast Reconstruction Awareness - Kesadaran rekonstruksi payudara) Day.
Tujuan BRA Day adalah untuk mengedukasi wanita tentang pilihan mereka untuk melakukan rekonstruksi payudara setelah menjalani mastektomi (pengangkatan payudara). Di tahun 2014, BRA Day telah dirayakan di 30 negara di seluruh dunia.
Pada BRA Day, orang-orang yang terpengaruh oleh kanker payudara bisa mengikuti berbagai kegiatan dan seminar dari para ahli bedah plastik. Mereka akan dijelaskan tentang pilihan mereka, sekaligus mendengar cerita inspirasional dari para penyintas kanker payudara. [liputan6]
EmoticonEmoticon